304. Mengapa Epistemologi Perlu Dipelajari? Setelah memperoleh pengertian tentang apa itu epistemologi, kini pantas kita tanyakan mengapa hal seperti itu masih perlu dipelajari. Namun, sebelum menjawab pertanyaan ini, kiranya perlu lebih dulu ditangapi pernyataan Richard Rorty bahwa epistemologi dewasa ini sudah mati dan tidak ada relevansinya
Pasti pernah dong mendengar sebuah kata mutiara yang berisikan pesan untuk menuntut ilmu sepanjang hayat? Bukan secara akademis aja, pesan ini tentunya juga berisi anjuran untuk terus belajar soal ilmu-ilmu pengetahuan yang sifatnya umum juga. Pembelajaran semacam ini pastinya bisa kita dapat dari mana aja dan dari siapa aja. Belajar sepanjang hayat gak cuma membuat kita menjadi lebih pintar, tapi juga lebih cerdas secara emosional. Bahkan, jika ditambah dengan mempelajari hal-hal keagaaman, kita pun akan lebih cerdas secara spiritual. Gak cuma itu aja, ada alasan-alasan lain kenapa kita perlu terus belajar seumur hidup kita, nih. Simak poin-poinnya berikut Karena hidup itu adalah sebuah prosesilustrasi orang bekerja RimoldiBelajar menjadi penting dalam kehidupan kita karena hidup itu sendiri merupakan sebuah proses. Proses inilah yang menjadikan kita berbeda dengan orang lainnya. Apakah selama proses itu kita menjadi lebih baik dari sebelumnya, atau malah sebaliknya. Semakin banyak hal-hal baik yang kita pelajari, tentunya kita pun jadi berproses untuk memiliki pikiran yang lebih positif, kepribadian yang lebih tertata, dan lain saat apa yang kita pelajari merupakan hal-hal negatif, maka kita pun lambat laun semakin berproses menjadi orang yang juga memiliki kepribadian negatif, cara berpikir yang negatif, dan seterusnya. Pertanyaannya, kamu mau berproses menjadi orang yang seperti apa nih?2. Karena ilmu dan pembelajaran bisa kita dapatkan dari mana ajailustrasi orang belajar pernah berhenti belajar, terutama belajar soal hal-hal baik yang bisa memperbaiki kehidupan kita. Karena, ilmu dan pembelajaran itu bisa kita dapatkan dari mana aja. Bisa dari teman-teman kita sendiri, dari orangtua, dari susahnya perjuangan kita mencapai kesuksesan, dan lain sebagainya. Seraplah segala hal baik yang tersedia di sekitarmu. Karena bahkan pengalaman hidup orang lain pun sebenarnya bisa jadi sumber pembelajaran bagi kita. Kita gak perlu mengalami kepahitan yang dia alami, tapi tetap bisa memetik hikmah darinya. Bukankah ini sangat menguntungkan dan murah harganya?3. Karena terus belajar akan mengantarkan kita pada kesuksesanilustrasi orang bekerja Lopes Percayalah, jika kita konsisten dan rutin menambah ilmu pengetahuan soal sesuatu yang menarik minat kita, kemudian kita mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka suatu saat kesuksesan akan menghampiri kita. Seseorang yang konsisten mempelajari ilmu bisnis, misalnya, lalu dia tekun dalam menerapkan apa yang dipelajarinya dalam proses perjalanannya berbisnis, maka suatu saat dia pasti akan jadi pebisnis menyerah dan teruslah belajar. Segala hal di dunia ini bisa dipelajari dan sumbernya sudah tersedia dimanapun tanpa kita perlu bersusah payah. Mau belajar gak? Baca Juga 5 Alasan Ini Sebaiknya Jangan Dijadikan Motivasi dalam Berusaha 4. Karena akan selalu ada hal baru untuk dipelajariilustrasi orang belajar BurtonDunia yang kita tempati ini merupakan gudangnya ilmu pengetahuan. Apa pun yang ingin kamu cari, apa saja yang mengganggu pikiranmu, ilmu yang ingin kamu kuasai, semua tersedia dan siap diserap. Akan selalu ada hal baru yang bisa didapatkan setiap harinya jika kamu mau berusaha menemukannya. 5. Karena ketika kita berhenti belajar, itu artinya kita berhenti berusahailustrasi orang berpikir AnBerhenti belajar sama dengan berhenti berpikir. Kamu hanya akan merasakan kehampaan jika berhenti berusaha mempelajari segala hal di sekitarmu. Belum lagi, kehidupan yang kamu jalani akan terasa tanpa makna karena memang pada hakikatnya manusia itu diberi akal pikiran untuk terus mempelajari hal-hal besar hingga kecil yang ada di sekitarnya. Gak perlu minder sama mereka yang status pendidikannya begitu tinggi. Gak perlu merasa lebih baik juga ketika kamu berhasil menuntut ilmu hingga jenjang yang tinggi. Pasalnya, ada pelajaran-pelajaran kehidupan yang gak bisa diukur berdasarkan nilai di kampus atau di lembar ijazahmu. Pelajaran semacam ini biasanya akan lebih tercermin pada kepribadian, pola pikir, sikap dan perilaku orang yang bersangkutan. Ini juga menjadi faktor penentu kesuksesan yang cukup besar. Jadi, kamu tentu masih mau terus belajar sepanjang hayat, kan? Semangat terus, ya! Baca Juga 5 Alasan Mengapa Kamu Kerap Kali Kekurangan Motivasi dalam Hidup IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Sebagaicabang ilmu, jenis ilmu ini disebut Nitisastra atau Rajadharma atau pula Dandaniti. Ada beberapa buku yang dikodifikasikan ke dalam jenis ini adalah kitab Usana, Nitisara, Sukraniti dan Arthasastra. Ada beberapa Acarya terkenal di bidang Nitisastra adalah Bhagawan Brhaspati, Bhagawan Usana, Bhagawan Parasara dan Rsi Canakya. Ayur Weda
Kewajiban generasi muda adalah melestarikan warisan dari para pendahulunya, warisan Ilmu dan budaya yang bermanfaat bagi kehidupan ini. Negeri Eropah, Cina, India, Jepang adalah negara-negara yang sangat menghormati pendahulunya, mereka rajin mendokumentasikan pernik-pernik ilmu dan budaya sehingga bisa diwarisi hingga kini. Dalam bidang manajemen, negeri kita cukup kaya dengan warisan ajaran-ajaran mulia tentang kepemimpinan. Tidak heran bila negeri ini ratusan tahun silam disegani di manca negara sebagai negara yang kuat, negara besar, negara yang maju peradabannya. Berbicara mengenai kempemimpinan/leadership kita tidak lepas dari dua kata kapabilitas kemampuan dan akseptabilitas diterima. Pada dasarnya hanya ada dua pilihan bila kita hidup dalam suatu perkumpulan, yakni sebagai Pemimpin atau sebagai yang dipimpin yang lazim di sebut anggota. Sebagai anggota yang baik, kita harus memiliki loyalitas, patuh dan taat pada perintah atasan sebagai pemimpin dan rela berkorban serta bekerja keras untuk mendukung atasan dalam pencapaian tujuan yang dalam ajaran agama Hindu, disebut Satya Bela Bhakti Prabhu. Sedangkan sebagai pemimpin, harus mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk memimpin kapabilitas serta dapat diterima oleh yang dipimpin ataupun atasannya akseptabel. Kemampuan dalam arti mampu memimpin, mampu mengorbankan diri demi tujuan yang ingin dicapai, baik korban waktu, tenaga, materi dll serta dapat diterima, dalam arti dapat dipercaya oleh anggota masyarakatnya dan pejabat yang di atasnya. Untuk suksesnya pencapaian tujuan suatu perkumpulan, sangat tergantung dari proses kerjasama dan rasa saling membutuhkan antara anggota dengan Kitab Niti Sastra Bab I sloka 10, hubungan erat antara pemimpin dan anggota diibaratkan seperti hubungan Singa dengan hutan, sebagai berikut “Singa adalah penjaga hutan. Hutan pun selalu melindungi Singa, Singa dan hutan harus selalu saling melindungi dan bekerjasama. Bila tidak atau berselisih, maka hutan akan hancur dirusak manusia, pohon-pohonnya akan habis dan gundul ditebang, hal ini membuat singa kehilangan tempat bersembunyi, sehingga ia bermukim dijurang atau dilapangan yang akhirnya musnah diburu dan diserang manusia.” Hubungan kerja sama yang saling membutuhkan ibaratnya “Singa dengan Hutan” perlu diterapkan oleh pemimpin dan masyarakatnya, sehingga dapat sukses dalam mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Tidak ada pemimpin yang sukses tanpa didukung masyarakatnya, demikian sebaliknya. Kriteria kepemimpinan menurut Pustaka Niti Sastra Abhikamika Pemimpin harus tampil simpatik, berorientasi ke bawah dan mengutamakan kepentingan rakyat banyak dari pada kepentingan pribadi atau golongannya. Prajna Pemimpin harus bersikap arif dan bijaksana dan menguasai ilmu pengetahuan teknologi, agama serta dapat dijadikan panutan bagi rakyatnya. Utsaha Pemimpin harus proaktif, berinisiatif, kreatif dan inovatif pelopor pembaharuan serta rela mengabdi tanpa pamrih untuk kesejahteraan rakyat. Atma Sampad Pemimpin mempunyai kepribadian berintegritas tinggi, moral yang luhur serta obyektif dan mempunyai wawasan yang jauh ke masa depan demi kemajuan bangsanya. Sakya Samanta Pemimpin sebagai fungsi kontrol mampu mengawasi bawahan efektif, efisien dan ekonomis dan berani menindak secara adil bagi yang bersalah tanpa pilih kasih/tegas. Aksudra Pari Sakta Pemimpin harus akomodatif, mampu memadukan perbedaan dengan permusyawaratan dan pandai berdiplomasi, menyerap aspirasi bawahan dan rakyatnya. Saat ini negeri kita mangalami krisis para pemimpin sejati, yang bener-benar memimpin menggunakan logika dan hati, menggunakan keahliannya memimpin guna mewujudkan tujuan bersama yaitu kemakmuran dan sejahteraan bersama. Mudah-mudahan dengan semakin tingginya perkembangan teknologi yang memudahkan kita dan generasi muda untuk mengakses segala informasi dan ilmu, bisa dimanfatkan untuk menghasilkan para pemimpin sejati. Belajar dari sejarah, menghargai warisan leluhur untuk terus mengembangkan ilmu dan kebudayaan pada tataran yang mumpuni sehingga senantiasa disegani oleh setiap pendatang dan setiap bangsa maupun negara di dunia ini maupun di dunia lain. Ditulis dalam Manajemen, Religi
Adayang menghubungkan antara tujuan dan manfaat, tetapi tujuan cenderung dikaitkan dengan "apa", sedangkan manfaat dikaitkan dengan "mengapa". Siswa dapat belajar paling baik jika mereka tahu mengapa mereka belajar dan dapat menghargai bahwa pembelajaran mereka punya relevansi dan nilai bagi diri mereka sendiri. 5.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 222550 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7e3b1c5800b920 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
D sahabat yang dapat membandingkan kelebihan dan kekurangan kita sehingga kita dapat belajar banyak dari nilai persahabatan itu. Pengamat dan teoritis melihat alasan yang berbeda mengapa beberapa Us-Salatin Kitab Sasana-Sunu, Kitab Nitisastra, Kitab Nitisruti, serta Sastra Gending karya Sultan Agung. Dari Buku Sekolah . Read More
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 222550 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7e3b1ce99706e0 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
NPM: 10 07 01 1060. Nitisastra adalah ajaran mengenai kepemimpinan menurut agama Hindu. Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin di dalam berkomunikasi dan menggerakan anggotanya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati. Dari pengertian tersebut, seorang guru dapat digolongkan sebagai pemimpin.
Mengapa Mempelajari Sastra Itu Sangat Penting? – Sastra adalah salah satu cara bagi kita untuk mengetahui mengenai apa yang terjadi di masa lalu dan bekerja dengan masa kini. Ini adalah cara bagi masa kini untuk terhubung dengan masa depan. Bercerita adalah salah satu cara bagi manusia untuk menjangkau manusia lain. Mempelajari sastra melibatkan membaca, berdiskusi, berpikir dan menulis, membantu siswa untuk meningkatkan di bidang-bidang tersebut. Ini juga mendorong Anda untuk berpikir kritis, khususnya untuk komponen diskusi dan berpikir. Orang-orang yang pintar dalam hal itu biasanya mempelajari sastra melihat puisi, drama, esai, cerita, dan novel. idn slot Kita belajar tentang sejarah yang tidak kita alami, kebiasaan yang tidak kita kenal atau yang mengarah pada apa yang kita lakukan dan lakukan sekarang. Kita belajar berpikir di luar kotak literal dengan membaca. Ini memaksa pikiran Anda untuk menggambarkan tempat dan pengalaman dan mengaktifkan pemikiran kita. Kita juga dapat berhubungan dengan karakter, nyata atau fiksi, yang mungkin memiliki atau sedang mengalami pengalaman seperti kita. Atau siapa yang melalui pengalaman yang ingin kita miliki. Atau melalui pengalaman yang ingin di hindari. Bagi banyak orang, mempelajari literatur itu membosankan dan menjengkelkan tetapi bagi beberapa orang, mereka menggunakan sastra sebagai mata pelajaran mereka tetapi mereka tidak tertarik mengembangkannya dan sulit untuk belajar dan selalu berjuang untuk memahami literatur. Pada masa Socrates dan Plato, mereka mengusir para penyair karena mereka menganggap mereka gila dan tidak realistis namun Socrates dan Plato senang bermain teater, dan mendengarkan musik. Sastra atau orang yang melek akan huruf dapat membuat dunia yang tidak realistis ke dalam kata-kata dan mengekspresikannya melalui kata-kata, frasa, dan kalimat yang menakjubkan. Mempelajari sastra memberikan eksposur sdan mengembangkan kedalaman emosional dan intelektual dalam diri seseorang. Walaupun membosankan dan terlalu sulit bagi orang-orang ekstrovert untuk belajar sastra, tetapi di sini ada alasan fantastis bagi Anda untuk mempelajari sastra. 1. Pembukaan Intelektual Mempelajari sastra adalah yang terbaik karena dapat memberi Anda paparan berbagai literatur, budaya, dan sejarah! Nah, sejarah bisa memberi Anda paparan peristiwa masa lalu di dunia. Dan seseorang mendapatkan paparan berbagai hal, budaya, dan kebijaksanaan! Kecerdasan tumbuh dan pertumbuhan kecerdasan sangat penting bagi manusia. Akal memberi kekuatan pada cara bicara Anda dan pemahaman terhadap lingkungan. 2. Membayangkan Masa Lalu Jika Anda tertarik dan suka bertualang, tentang masa lalu maka Anda harus membaca, sejarah! Ada banyak buku menarik yang tersedia untuk Anda di mana dapat membayangkan masa lalu dan mendapatkan informasi tentang sejarah budaya. 3. Kedalaman Emosi Orang dengan literatur selalu menjadi pendengar yang baik, mengapa? Karena mereka suka dan senang mendengarkan orang lain sebelum berbicara. Jika Anda bukan pendengar yang baik, Anda tidak akan pernah bisa menjadi pembicara yang baik. Sastra dapat mengembangkan pendalaman emosi yang baik di dalam diri Anda. Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang emosi Anda dan Anda akan memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang berbagai emosi. 4. Wawasan Anda sedang membaca kata-kata orang lain singkatnya Anda memiliki wawasan tentang perjalanan panjang dan waktu tidak berarti waktu dan Anda dapat memanfaatkan kebijaksanaan Anda dengan wawasan itu. 5. Berpikir Kritis Anda dapat mengembangkan wawasan hebat untuk berpikir kritis, juga berpikir kritis negatif bukanlah hal yang baik tetapi berpikir kritis positif hebat Anda dapat menangani dan meningkatkan keputusan rutin kehidupan sehari-hari Anda dengan membaca berbagai jenis literatur ada berbagai semacam literatur. Bagi sebagian orang ketika mereka mendengar kata sastra, mereka hanya kata yang terlintas di benak mereka adalah Shakespeare. Tetapi literatur itu bukan hanya tentang Shakespeare ada berbagai genre dalam sastra dan Anda dapat membaca sesuai selera Anda. 6. Pemahaman Yang Lebih Baik Sastra dapat memberi Anda pemahaman yang lebih baik tentang hal-hal yang berbeda, dalam hal-hal kehidupan sehari-hari Anda setelah membaca buku sastra yang baik, Anda bisa mendapatkan pengalaman bertahun-tahun dalam pekerjaan tangan menulis beberapa hari dan begitu Anda menyerap bacaan itu jauh dari satu buku dapat mengubah Anda hidup dan Anda dapat mengembangkan wawasan yang baik tentang buku Anda. Jadi pemikiran terakhir Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik. 7. Penguasaan Bahasa Nah, Anda telah melihat di sekitar Anda bahwa ada beberapa orang yang kepribadiannya selalu menginspirasi penggunaan mengapa karena mereka cenderung mengembangkan selera yang baik untuk sastra dan orang-orang dengan sastra lebih baik dalam hal dorongan dan motivasi dan mereka memiliki keterampilan kosa kata yang berbeda. 8. Keterampilan Menulis yang Lebih Baik Ketika Anda membuka buku, ketika mata Anda membaca kata-kata dan Anda mengambil isinya, apakah Anda bertanya pada diri sendiri Bagaimana orang ini membayangkan dan menulis ini? Ya, banyak dari penulis, penyair, atau penulis naskah itu menggunakan literatur untuk mengembangkan tulisan mereka. 9. Mengatasi kemanusiaan Semua sastra, apakah itu puisi, esai, novel, atau cerita pendek, membantu kita mengatasi sifat dan kondisi manusia yang memengaruhi semua orang. Ini mungkin kebutuhan untuk pertumbuhan, keraguan dan ketakutan akan kesuksesan dan kegagalan, kebutuhan akan teman dan keluarga, kebaikan kasih sayang dan empati, kepercayaan, atau realisasi ketidaksempurnaan. Kita belajar bahwa ketidaksempurnaan tidak selalu buruk dan itu normal bisa membosankan. Kita belajar bahwa hidup harus dijalani sepenuhnya. Kita membutuhkan literatur untuk terhubung dengan kemanusiaan kita sendiri. 10. Penghargaan Untuk Budaya dan Kepercayaan Lain Membaca tentang sejarah, antropologi, atau studi agama menyediakan metode belajar tentang budaya dan kepercayaan selain kita sendiri. Ini memungkinkan Anda untuk memahami dan mengalami sistem kehidupan lain dan dunia lain ini. Kita mendapatkan pandangan dari dalam melihat ke luar, pandangan pribadi dan wawasan ke dalam pikiran dan penalaran orang lain. Kita dapat belajar, memahami, dan menghargainya. Sastra adalah pengalaman orang lain dan ada banyak alasan lain mengapa Anda harus mempelajari sastra. Anda akan menjadi pembaca yang hebat, Anda bisa menjadi pembicara yang baik dan lebih sering Anda bisa menjadi orang dengan wawasan yang hebat dan keseimbangan emosional. Apa yang akan diperoleh melalui studi Sastra? Ketika belajar Sastra, Anda belajar menghargai kata-kata dan kekuatan. Anda melakukan perjalanan ke alam lain dan waktu melalui teks yang di baca. Anda akan mengerti tentang budaya sendiri dan orang lain . Anda akan belajar berempati dengan karakter, merasakan kegembiraan dan rasa sakit. Yang penting, Anda belajar untuk mempertimbangkan berbagai perspektif dan memahami kompleksitas sifat manusia. Dalam Sastra, seperti dalam kehidupan, hal-hal tidak selalu begitu jelas, hitam dan putih. Dan di situlah letak nilai subjek, ia menyiapkan satu untuk ambiguitas kehidupan, untuk mengambil ketidakpastian dengan langkah seseorang.
MODULPENDIDIKAN AGAMA HINDU Untuk SMA dan SMK Kelas X Semester 1. Oleh : Ni Made Adnyani, S.Ag NIP. 19850802 200903 2 008. DINAS PENDIDIKAN KOTA BONTANG SMA NEGERI 1 BONTANG D.I. Panjaitan Gg. Piano 11 No 59 Kodepos 75311 Telp. (0548) 21287, Fax. (0548) 23661 Web :www.sman1bontang.sch.id, Email : info@
Hoy en día, en el contexto de la escuela surgen diversos factores de estrés, como las barreras que muchos niños perciben para lograr aquello que se les solicita, lo que termina por traducirse en una falta de confianza en sus capacidades para poder aprender. A través de una charla, la neuropsiquiatra Amanda Céspedes enseña a detectar y prevenir el estrés, explicando en qué consiste, cómo se manifiesta y por qué impide que nuestros niños aprendan. Junto a ello, nos ofrece las claves para lograr aprendizajes sólidos. ¿Qué es aprender? Aprender es adaptarse a un mundo que cambia y nos desafía constantemente. Aprendemos desde que nacemos. El recién nacido aprende durmiendo y al crecer va adquiriendo aprendizajes informales. Llega un momento en que accede a un aprendizaje formal o escolar, que de alguna manera nos desafía y obliga a adaptarnos. Desde el punto de vista neuronal, aprender se traduce en redes neuronales que se van haciendo más complejas y sofisticadas. La base de ir haciendo redes es la sinapsis, que es cuando dos neuronas hacen contacto. No basta con hacer sinapsis, sino que se requieren buenas sinapsis. Por ello, la clave de los aprendizajes sólidos radica en saber conectar entre sí adecuadamente las neuronas y favorecer la formación de mielina. Desde el punto de vista neuropsicológico, aprender es lograr una meta. Esto tiene 2 etapas la expectativa no lo sé y la recompensa lo logré. Esta pasión por aprender requiere de algunas condiciones. Una de ellas es sentirse capaz de aprender, y en ese sentido vemos muchos niños que no aprenden porque los hemos convencido de que no son capaces, y eso es un factor de estrés en la vida de los niños. ¿Qué es la mielina? Es un material formado por agua, proteínas y sustancias grasas que recubre los axones o fibras largas de las neuronas en el cerebro y la médula espinal, aumentando la velocidad de transmisión de los impulsos nerviosos. Con menos mielina, los impulsos se vuelven más lentos afectando las funciones cognitivas, motrices y sensoriales. El 70% de la mielina se forma antes de los 5 años y el 30% restante entre los 7 y los 25 años. Por eso el abuso de alcohol es tan grave en adolescentes, ya que destruye la mielina; por ende, influye en la inteligencia. Entre los factores que favorecen la producción de mielina están Información genética. Alimentación lactancia materna y alimentos que contengan grasas omega tres. Experiencias motoras movimiento, música, manualidades. Afectividad en los cuidados básicos. ¿Qué es el estrés? La vida no es siempre amable y a veces ocurren situaciones negativas. Cuando las demandas de la vida nos sobrepasan y se convierten en amenazantes hablamos de estrés, es decir, cuando se desbordan los recursos de afrontamiento. Hay dos tipos de estrés que dañan el organismo el estrés implacable guerras, desplazados, accidentes, cataclismos, asaltos y el estrés crónico miseria, negligencia afectiva, maltrato, abuso, inseguridad ciudadana, disfunción familiar. Cuando el estrés es pasajero puede no ser tan dañino, pero cuando se queda con nosotros se produce el gran problema. El estrés afecta 5 áreas mente, cuerpo, sistema inmune, sistema hormonal y conducta. Algunas señales que nos avisan de estrés son Ideas obsesivas Alergias prolongadas Conducta oposicionista Irritabilidad Dolores abdominales, cefaleas Desórdenes hormonales Trastornos del sueño ¿Cuál es la relación entre el estrés y el aprendizaje? Al sufrir estrés vamos a liberar adrenalina y cortisol. La adrenalina es el mensajero de la ansiedad y el miedo. El cortisol es el que provoca una alarma general de todo nuestro organismo, que nosotros vivenciamos como terror o pánico. El cortisol es muy corrosivo, y a menor edad del niño, es más corrosivo aún. Daña las estructuras encargadas de la armonía emocional, indispensables para aprender, que favorecen el aprendizaje, que están bajo la corteza cerebral y son muy delicadas. El cortisol afecta también las dendritas o ramificaciones de las neuronas de la corteza, encargadas de hacer sinapsis, las que son clave para que se establezca una red y se favorezca el aprendizaje. Por ende, el estrés impide aprender. ¿Cómo se combate el estrés? Los neurotróficos son agentes químicos encargados del crecimiento y supervivencia de las neuronas durante el desarrollo. También mantienen la funcionalidad de las neuronas maduras y reparan las neuronas dañadas. Entonces, para protegerse del estrés debemos producir neurotróficos, como la dopamina se libera al reír, jugar, estar en movimiento, estar acompañados en la naturaleza, serotonina se libera con la música, arte libre, contacto a solas con la naturaleza, meditación, pilates, mindfulness y la oxitoxina se libera con los abrazos afectuosos, masajes, las manos unidas, la mirada y voz suave y cariñosa, la ternura, el beso. Mientras más sustancias beneficiosas producimos, más protegidos estaremos contra el estrés. Y en el caso de los niños, vamos a favorecer el aprendizaje. ¿Qué beneficios se logran con estos tres elementos? Cuando liberamos mucha dopamina en condiciones naturales se estimula la creatividad y el deseo de aprender. Con la serotonina se produce sosiego en nuestro interior; se abren nuestros canales mentales a la apreciación de los bello; se favorece nuestra conexión con lo sagrado y la trascendencia; estimula la búsqueda de la armonía, el llevarnos bien los unos con los otros. Cuando estamos ansiosos la serotonina nos calma sin tener que recurrir a fármacos. Con la oxitocina se favorece la producción de serotonina, por lo cual también se le considera un ansiolítico natural. También borra los aspectos dolorosos de las experiencias y amplifica los aspectos positivos; estimula la afiliación, por lo que se le ha llamado la hormona del amor. ¿Cómo crear una atmósfera para proteger a los niños del estrés? Aceptación sin condiciones. Respeto. Valoración, estímulo, reconocimiento. Comunicación afectiva. Protección. Amor explícito. Otras notas relacionadas
bMvUhS. 19ptbr72m4.pages.dev/28019ptbr72m4.pages.dev/13019ptbr72m4.pages.dev/14519ptbr72m4.pages.dev/16619ptbr72m4.pages.dev/56719ptbr72m4.pages.dev/19919ptbr72m4.pages.dev/46619ptbr72m4.pages.dev/560
mengapa kita perlu belajar nitisastra