Gedungbaru ini dibangun selama 4 bulan oleh warga GKJW Jemaat Tempurejo sendiri. Selama waktu tersebut, warga bekerja siang malam agar pembangunan dapat diselesaikan pada waktunya. "Kami beberapa kali bahkan bekerja hingga pukul 12 malam," kata Bapak Budi Doyo, ketua panitia pembangunan Gedung Baru TK YBPK Tempurejo. BEKASI, - Perjalanan panjang perizinan Gereja Ibu Teresa, Cikarang, berbuah manis setelah Pemerintah Kabupaten Bekasi akhirnya memberikan izin pembangunan pada April 2023. Dalam wawancara khusus bersama Penjabat Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan berbagi cerita perjalanan panjang perizinan Gereja Ibu Teresa dari tahun 2004. Pembangunan Gereja Ibu Teresa rupanya tersendat salah satunya karena ada kelompok masyarakat yang menolak pembangunan tempat ibadah umat Katolik tersebut. "Memang biasanya kalau gereja di mayoritas muslim ada persoalan izin, awalnya itu, pihak gereja sudah terus melakukan komunikasi," ujar Dani Ramdan saat wawancara bersama beberapa waktu lalu. Baca juga Cerita Bupati Bekasi Datang ke Gereja Ibu Teresa Pertama Kali Bangunan Belum Jadi, Umat Duduk di Kursi Bakso Wawancara khusus dengan Kang Dani Ramdan selengkapnya dapat disimak dalam video berikut ini Belasan tahun berlalu, kata Dani, pihak gereja juga sudah melakukan berbagai upaya, namun tetap muncul penolakan. "Dulunya ada sekelompok masyarakat di sekitar situ bahkan mungkin disebut ulama yang secara keras menolak," ujar Kang Dani. Baca juga Perjuangan 18 Tahun Tak Sia-sia, Umat Katolik Paroki Cikarang Akhirnya Dapat Izin Bangun Gereja Ia menuturkan, penolakan itu terjadi karena tersebar berita bohong soal pembangunan gereja. "Seolah-olah diopinikan itu gereja terbesar se-Asia karena kawasannya luas, menjadi pusat pengembangan agama. Jadi didramatisasi," ungkapnya. Dani kemudian meluruskan kepada masyarakat sekitar bahwa informasi tersebut tidak benar. Ia menyampaikan, Gereja Ibu Teresa dibangun dengan tujuan sama seperti tempat ibadah lainnya. Pembangunangedung gereja berukuran 27 X 15 meter ini didukung oleh para tukang lokal yang telah dilatih khusus oleh tenaga ahli dari Unwira dan IAI-NTT. Gedung gereja ini membutuhkan biaya kurang lebih 500 Juta Rupiah. Saudara-saudara, apakah salah jika kita membuat gedung gereja atau tempat persekutuan atau ruang ibadah kita menjadi lebih baik? Kelirukah kalau gedung gereja kita dibuat indah dan megah? Salah jugakah kalau gedung gereja kita sangat sederhana?Apakah kemudian pembangunan fisik gereja merupakan hakikat dari keinginan Allah bagi gereja kita? Pembangunan seperti apa sesungguhnya yang dirindukan Allah dalam gereja kita? Saudara-saudara, Allah menghendaki kita memperhatikan pembangunan gerejaNya. Pembangunan ini bukan hanya menyangkut pembangunan fisik gedung gereja tetapi lebih dan terutama pada pembangunan spritual jemaatNya. Saudara-saudara paling tidak ada dua sikap Allah terhadap pembangunan gereja. Yang pertama Allah membenci umat yang mengabaikan pembangunan baitNya. Saudara-saudara, kadang kita enggan mendukung pembangunan gereja karena berpendapat bahwa gereja bukanlah gedungnya tetapi gereja adalah orangnya’. Saudara-saudara, apakah benar kita tidak usah membangun gereja berdasarkan pandangan tersebut? apakah yang Allah mau sebenarnya? Saudara-saudara, Hagai adalah seorang Nabi Tuhan, yang diberi tugas menyampaikan isi hati Tuhan pada umatNya. Tugas Hagai secara khusus adalah untuk mendorong atau memotivasi umat untuk membangun bait Tuhan yang masih reruntuhan. Di ayat 16-18, Hagai mengajak umat melihat bagaimana pada masa lampau Allah menghukum mereka karena mereka mengabaikan pembangunan bait Tuhan. Kalimat “sebelum ditaruh batu demi batu untuk pembangunan bait Tuhan” menunjuk pada periode dimana pembangunan diabaikan. Allah menyindir mereka dengan keras di 14 “Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang sudah dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?” Sikap umat yang mengabaikan pembangunan ini, membuat Tuhan menghukum mereka dengan hama, penyakit gandum serta hujan batu. Hal ini manghancurkan panenan mereka, sehingga mereka hanya memperoleh sedikit sekali. Dan Tuhan tidak melepaskan mereka, sampai mereka membangun baitNya. Saudara-saudara, mengapa bait Tuhan begitu penting bagi Allah untuk dibangun??? Dalam Habakuk 220 ditulis “tetapi Tuhan ada di dalam baitNya yang Kudus”, sehingga dapat dikatakan bahwa bait Tuhan adalah tempat Tuhan menyatakan diriNya, tempat dimana Tuhan dimuliakan. Sehingga pada hakekatnya pengabaian pembangunan bait Tuhan adalah pengabaian Tuhan sendiri. Di ayat 18 ditulis “namun kamu tidak berbalik kepadaKu”. Ayat ini menunjukkan bahwa ketidakpedulian mereka pada bait Tuhan pada dasarnya karena mereka telah mengabaikan Tuhan. Hidup mereka tidak mengutamakan Tuhan lagi. Saudara-saudara, dalam PB, Paulus melengkapi makna bait Tuhan dengan mengatakan “tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah” dan juga berkata “tubuh adalah bait Roh Kudus”. Paulus melihat bahwa bait Tuhan tidak semata-mata sebuah bangunan fisik lagi tetapi pada hakekatnya adalah kehidupan umat Tuhan yang didalamnya Tuhan dinyatakan, kehidupan dimana Tuhan harus diutamakan. Saudara-saudara ingat kisah Ananias dan Safira. Ia memberi persembahan pada para rasul, bisa dikatakan mereka mendukung atau mensupport gereja waktu itu. Tetapi apa yang terjadi, mereka tidak jujur dihadapan Tuhan, hatinya terarah pada harta. Dan Tuhan akhirnya menghukum mereka. Demikian juga dengan Saul yang lebih mendengar suara rakyat dari pada suara Tuhan. Ia tidak membunuh beberapa hewan orang Amalek yang Tuhan perintahkan dengan dalih untuk mempersembahkannya pada Tuhan. Saul mengabaikan perintah Tuhan sehingga Tuhan murka padanya. Persoalan utama mereka bukanlah pada kontribusi mereka pada bait Tuhan atau gereja tetapi pada kehidupan yang tidak mengutamakan Tuhan. saudara-saudara, kalau kita mencermati pembakaran dan penghancuran gereja di Indonesia, tercatat bahwa sampai pada masa pemerintahan Gus Dur, gereja yang dibakar telah mencapai kurang lebih 1000 gereja. Saudara-saudara, di satu sisi kita akui bahwa hal ini merupakan penganiayaan terhadap gereja. Tetapi di sisi yang lain pembakaran gereja bisa saja merupakan suatu peringatan Tuhan atas gereja yang telah bergeser dari pertumbuhan sejati menjadi pertumbuhan fisik atau gedung semata. Kira-kira sama seperti Tuhan menyerahkan mereka ke tangan bangsa Babel karena mereka telah mengabaikan Tuhan. Hal ini bukan tanpa alasan melihat arah pergerakan gereja yang lebih konsentrasi dengan komunitas sendiri, gereja tidak lagi menyuarakan isi hati Tuhan yang sesungguhnya bagi bangsa ini. IKLAN Saudara-saudara, kita juga perlu waspada agar kita jangan sampai mengabaikan pembangunan bait Tuhan baik esensinya maupun secara fisik. Kita sebagai komunitas orang percaya perlu berhati-hati agar tidak terjebak pada pembangunan fisik semata dan melupakan pembangunan pribadi orang-orang dalam gereja untuk tetap tertuju pada Tuhan. Kita adalah hamba Tuhan yang nantinya berperan penting dalam gereja. Kita harus melatih diri untuk memperhatikan kehidupan jemaat agar tetap mengutamakan Tuhan dalam hidup mereka dan di sinilah tempat kita melatih diri. Saudara-saudara jangan abaikan rekan-rekan di sekeliling kita yang bergumul untuk membangun baitNya’, bantu rekan-rekan kita, dukung mereka. Mungkin mereka bergumul tentang firman Tuhan, atau ketika mereka melakukan kesalahan atau dosa bantu dia untuk kembali bangun persekutuan dengan Tuhan. Mungkin mereka berduka, kesulitan keuangan, mulai undur dan meragukan panggilan. Saudara-saudara, jangan abaikan mereka, dukung mereka dalam doa, kuatkan mereka. Tanyakan “apa yang menghambatnya dalam pembangunan bait Tuhan?” dan tolonglah mereka untuk tetap utamakan Tuhan. Saudara-saudara, pembangunan hidup sebagai bait Tuhan bukan berarti mengabaikan pembangunan fisik juga. Kita perlu untuk membangun bait Tuhan atau tempat ibadah secara fisik. Jangan mengabaikan pembangunan di gereja atau di pos pelayanan SM, berkontribusilah! Mendoakan, mendukung dana. Juga terlibat aktif dalam pemeliharaannya. Misalnya melihat sampah berserakan di gereja atau pos pelayanan, bangku-bangku SM yang berdebu, bersihkanlah. Meski ini tugas yang sederhana tetapi Tuhan mau kita jangan mengabaikannya. Sikap Allah yang kedua Allah memberkati orang yang membangun baitNya. saudara-saudara ketika kita taat dan memperhatikan pembangunan bait Tuhan, maka Allah akan memberkati kita dan bersungguh-sungguh terlibat di dalamnya. Saudara-saudara, di bagian yang kita baca ay 19-20. Di sana dinyatakan bahwa pada hari Israel mulai membangun, pada saat itu Tuhan memberkati mereka. “apakah benih masih tersimpan dalam lumbung?” Merupakan suatu pertanyaan untuk mengarahkan Israel untuk melihat benih yang mereka telah tanam, yang tidak lagi dalam lumbung beberapa bulan lagi akan dipanen. Demikian juga “apakah pohon anggur, ara, delima dan zaitun belum berbuah?” Hagai mengajak mereka melihat ke depan memandang berkat Tuhan yang menanti. Tak ada lagi hama, tak ada lagi hujan batu, tak ada lagi kutukan, pohon-pohon ini akan menghasilkan buah. Allah meyakinkan mereka bahwa panen tahun ini akan berlimpah. Allah sedang memberkati mereka. Panen mendatang adalah panen yang penuh dengan kelimpahan. Allah memberkati mereka karena mereka berbalik kepada Allah dan memperhatikan pembangunan baitNya. Saudara-saudara ketika bait suci dibangun pada zaman Ezra, Allah begitu memberkati orang-orang yang membangunnya. Pembangunan ini coba dihambat oleh musuh Israel tetapi Allah campur tangan. Ia memakai Koresh dan Darius untuk menjadi berkat untuk Israel menyelesaikan pembangunan bait Tuhan. Saudara-saudara, demikian juga dengan jemaat mula-mula. Mereka sungguh-sungguh memperhatikan pembangunan bait Tuhan, dalam arti umat Tuhan. Allah memberkati mereka dengan menambahkan terus jumlah mereka dengan orang-orang percaya bahkan menggerakkan orang-orang untuk memberi persembahan mendukung gereja Tuhan waktu itu. Saudara-saudara jelas bahwa Allah memberkati orang yang membangun baitNya. Saudara-saudara, Alkitab telah menunjukkan bahwa ketika orang-orang percaya rindu dan terlibat dalam pembangunan bait Tuhan atau gereja Tuhan, baik secara fisik dan terutama spiritual maka berkat Allah dicurahkan atas mereka. marilah kita sungguh-sungguh memperhatikan pembangunan bait Tuhan. Perhatikanlah gereja atau persekutuan tempat kita melayani sisi manakah yang perlu kita ubah, mana yang perlu dikembangkan. Misalnya kondisi fisiknya, dengan berusaha menjadikan tempat ibadah kita bersih, nyaman memuji Tuhan, saya pikir orang akan senang beribadah di gereja tersebut. Saudara coba perhatikan gereja-gereja dengan jumlah jemaat yang besar, maka saudara akan melihat bahwa gereja tersebut pada satu sisi adalah gereja yang nyaman lingkungannya, bersih, megah, indah sehingga orang senang beribadah di sana. Hal ini tentu saja menjadi tantangan buat kita untuk memperhatikan sungguh-sungguh kondisi fisik gereja kita. Bukan itu saja, saudara-saudara, kita juga perlu memperhatikan kehidupan jemaat sebagai bait Tuhan. Saudara-saudara memang bukalah hal yang mudah kehidupan spiritual jemaat atau anak SM yang kita layani, kita harus memberi waktu untuk komunikasi dengan mereka untuk sungguh-sungguh memahami pergumulannya, berdoa bagi dia dan bahkan tidak jarang harus mengeluarkan uang pribadi untuk kepentingan mereka, membeli renungan harian atau buku-buku rohani yang dapat menolong mereka untuk membangun hidup kerohanian mereka. Tidak mudah saudara. Tetapi percayalah berkat Allah sedang dicurahkan atas kita. Tuhan melihat kesungguhan dan perhatian kita dan Ia memberkati kita. Penutup Saudara-saudara, esensi pembangunan gereja Tuhan adalah pembangunan hidup kita yang mengutamakan Tuhan, tetapi tentu saja tidak mengabaikan pembangunan fisik gereja tempat kita beribadah. Allah akan membenci orang yang mengabaikan pembangunan gerejaNya sebaliknya memberkati orang yang terlibat dalam pembangunan itu. Ketika pembangunan baitNya kita sungguh gumuli, perhatikan dan lakukan maka berkat Allah akan dinyatakan bagi kita seperti janjiNya “Aku akan memberi berkat”. Amin. Dangereja akan semakin sadar, bahwa membangun komunitas yang erat itu adalah panggilan setiap kita umat percaya. Panggilan dari Yesus sendiri, itu berarti kita harus tunduk dan mau mengikuti, karena jika mau taat melakukan itu akan menyenangkan hati Tuhan Yesus. Jakarta - Majelis Jemaat dan jemaat Gereja GPIB Pelita Jakarta menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan beserta Wakil Gubernur Wagub, Ahmad Riza Patria karena telah menyalurkan bantuan sosial melalui dana hibah Bantuan Operasional Tempat Ibadah BOTI.“Setelah 40 tahun menunggu dan beberapa kali ketua Majelis Jemaat berganti, Puji Tuhan baru di bawah kepemimpinan Anies, GPIB Pelita Jakarta mendapatkan BOTI, Izin Prinsip dan IMB. Terima kasih, Pak,” kata Pelaksana Harian Majelis Jemaat PHMJ GPIB Jemaat Pelita Jakarta, Sarah Tahitu Hengkesa di Balai Kota DKI, Ahad, 16 Oktober Prinsip dan Izin Mendirikan Bangunan IMB, kata dia, juga telah diterbitkan. “Pembangunan gedung gereja GPIB Pelita Jakarta yang berkantor di Jalan Pelita, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur dapat dilaksanakan,” Tahitu mengatakan, pembangunan gedung gereja merupakan hasil dari penantian panjang sejak GPIB Pelita Jakarta dilembagakan pada 24 Oktober Sarah, pembangunan gedung gereja GPIB Pelita Jakarta yang dimulai sejak 30 Agustus 2022 lalu sedang berlangsung dan diharapkan selesai pada 2023 mendatang.“Terima kasih Pak Gubernur dan Pak Wagub yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam pembangunan gedung gereja GPBI Jemaat Pelita. Kami ucapkan sehat dan sukses selalu buat bapak," KJMU terima kasih ke AniesSelain Sarah, para penerima manfaat Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul KJMU turut menyampaikan apresiasinya kepada Anies dan Riza Salah satu alumni UPN Veteran Jakarta, Jessica Rachel mengatakan bahwa dirinya sangat merasakan manfaat KJMU. Berkat KJMU, kata dia, ia tidak mengeluarkan biaya pendidikan mulai awal hingga lulus kuliah.“Alhamdulillah saya mendapatkan bantuan KJMU yang di mana saya tidak membayar UKT sepeser pun dari awal saya kuliah sampai saya bisa lulus Ilmu Keperawatan,” kata Jessica.“Semoga kami dapat berkontribusi kepada masyarakat Jakarta yang telah memberikan kesempatan untuk menerima bantuan tersebut,” YUANTISYABaca juga Pengurus Gereja Sebut Anggapan Anies Baswedan Sosok Intoleran Keliru Pujianpujian dinaikkan kepada TUHAN yang telah memberi kasih karunia atas pembangunan gedung baru tersebut. Lagu-lagu dari Nyanyian Kemenagan Iman dinaikkan ke hadiratNya dengan penuh rasa syukur dan sukcaita menghadirkan suasana penuh keagungan dalam sepanjang ibadah dilangsungkan. Khotbah disampaikan oleh Pdt. BEKASI, - Penjabat Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mendapat instruksi dari Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk memperhatikan hak-hak kaum minoritas, termasuk soal rumah ibadah. Karena itu, Dani tidak terlalu menghiraukan respons negatif dari masyarakat setelah dia memberikan izin pembangunan Gereja Ibu Teresa di Cikarang, Kabupaten Bekasi. "Diinstruksikan untuk memperhatikan hak-hak minoritas, kaum atau kelompok-kelompok rentan itu harus menjadi atensi pemerintah daerah," kata Dani Ramdan dalam wawancara khusus dengan beberapa waktu lalu. Baca juga Penyebab Izin Pembangunan Gereja Ibu Teresa Cikarang Digantung Selama 18 Tahun Wawancara khusus dengan Kang Dani Ramdan selengkapnya dapat disimak dalam video berikut ini Pj Bupati Bekasi yang akrab dipanggil Kang Dani itu sudah memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa pemberian izin pembangunan bukan berkaitan dengan pilkada. Ia menekankan, apa yang dikerjakan merupakan bagian dari memberi hak yang sama kepada kaum minoritas sebagaimana kaum mayoritas dalam hal beribadah. "Ini hak konstitusi, apalagi syarat-syarat sudah terpenuhi, bagi saya tidak punya alasan untuk menolak atau pun menahan memberikan izin ini," tutur Kang Dani. Baca juga Cara Pj Bupati Bekasi Redam Hoaks di Warga Sekitar soal Pembangunan Gereja Ibu Teresa Cikarang Dengan persyaratan yang sudah lengkap, Kang Dani tak pikir panjang untuk menandatangani perizinan pembangunan Gereja Ibu Teresa. "Bagi saya tidak punya alasan untuk menolak atau pun menahan memberikan izin ini," ucap dia. Pada akhirnya, Pemkab Bekasi menerbitkan surat Persetujuan Bangunan Gedung PBG untuk mendirikan bangunan tempat ibadah bagi Gereja Ibu Teresa pada April 2023. Rabu4 September 2019 bertempat dikompleks Gereja HKBP Aekkanopan telah dilaksanakan Peletakan batu pertama pembangunan Gedung Sekolah Minggu dan Rumah Pastori, adapun acara tersebut dibuka dengan Ibadah singkat yang dibawakan oleh Gr. Darwis Siahaan dan Khotbah oleh Pendeta Ressort HKBP Aekkanopan Pdt.Anggiat Saut Simanullang,S.Th, “Setelah Daud menetap di rumahnya, berkatalah ia kepada nabi Natan “Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut perjanjian TUHAN itu ada di bawah tenda-tenda”.” 1 Tawarikh 17 1 Keluarga yang bermukim di DKI Jakarta, tentunya memiliki mimpi untuk bisa memiliki tempat tinggal sendiri. Banyak orang berlomba-lomba untuk bisa punya tempat tinggal – sekalipun harga rumah dan apartemen di DKI Jakarta tergolong mahal, sukar terjangkau oleh generasi milenial. Akan tetapi, kepemilikan tempat tinggal menjadi sesuatu yang didamba dan diupayakan oleh banyak orang, termasuk keluarga-keluarga muda. Jika pada akhirnya bisa memiliki tempat tinggal sendiri, rasanya plong. Pikiran lebih tenang. Hati pun riang dalam mengerjakan segala sesuatunya. Lalu, apa yang terjadi tatkala tempat tinggal sudah bisa dipenuhi? Bukan tidak mungkin, kita akan mengarahkan perhatian pada hal penting lainnya, seperti tabungan pendidikan anak atau kebutuhan lainnya. Hal yang menarik dilakukan oleh Daud, raja Israel. Dalam nas di atas, Daud bercakap-cakap dengan nabi Natan. Tersirat ada pernyataan syukur atas apa yang sudah Daud capai selama ini. Ia sudah berhasil membangun istana di Yerusalem lih. 1 Tawarikh 14 1 – 7; sebuah istana yang begitu megah. Daud katakan istananya terbuat dari kayu aras. Akan tetapi, Daud ternyata gelisah. Apa sebab? Daud sadar betul bahwa pencapaiannya selama ini tidak lain dan tidak bukan karena Tuhan Allah yang telah memberkatinya secara luar biasa. Tapi, tabut perjanjian Tuhan – representasi kehadiran Allah di tengah-tengah bangsa Israel – justru belum memiliki tempat yang permanen, masih disimpan di dalam tenda. Oleh karena itu, Daud menyampaikan kerinduannya kepada nabi Natan untuk membangun rumah Tuhan. Dalam perjalanannya, Tuhan tidak mengizinkan Daud untuk membangun rumah bagi-Nya, tetapi Salomo, putra Daud. Sekalipun begitu, jika kita membaca 1 Tawarikh 28 1 – 29 9, kita melihat bagaimana Daud terlibat dalam berbagai persiapan untuk membangun rumah Tuhan. Daud turut mempersembahkan hartanya untuk membangun rumah Tuhan tersebut lih. 1 Tawarikh 29 2 – 5. Saat ini, kita bersyukur jika GKI Kayu Putih sudah memiliki gedung gereja yang tergolong baik. Dalam perjalanannya Tuhan memberkati dengan pertumbuhan dan perkembangan jemaat. Kita pun dipercaya untuk mengembangkan berbagai kegiatan yang membangun hidup persekutuan, seperti Sekolah Bina Iman dan House of Grace. Juga, kita tengah mempersiapkan kegiatan yang lebih rutin untuk warga jemaat dengan disabilitas. Belum lagi, kita juga perlu memerhatikan kondisi lingkungan di sekitar gereja, di mana setiap minggu, banyak kendaraan yang parkir di sekitar area perumahan warga. Sehubungan dengan hal-hal tersebut, Majelis Jemaat GKI Kayu Putih sedang melakukan kegiatan pengadaan dana terkait penambahan gedung dan rencana pembangunan fasilitas pendukung pelayanan yang berlokasi di belakang gedung gereja. Kiranya kerinduan dan semangat Daud untuk membangun rumah Tuhan, bahkan memberikan persembahan guna pembangunan rumah Tuhan, juga dapat menjadi inspirasi bagi setiap kita. Ada perbedaan konteks antara kita dengan rumah Tuhan di zaman Daud. Namun keduanya sama-sama dimaksudkan untuk menunjang peribadahan umat kepada Allah. Marilah kita bawa dalam doa apa yang menjadi kerinduan kita terkait pengadaan dana tersebut, sehingga kita bisa menentukan partisipasi yang tepat seperti yang Allah kehendaki bagi kita. Soli Deo Gloria. Pdt. Natanael Setiadi

YONASMALIBELLA ketua panitia pembangunan gedung gereja Baru jemaat ekklesia klasaman bersama semua anggota panitia mengucapkan syukur dan terimah kasih lewat pertolongan Tangan Tuhan dan juga atas bantuan semua Donatur dari jemaat maupun pemerintah daerah gedung Gereja yang megah ini sudah bisa terselesai , dan hari ini juga diresmikan sejalan dengan injil masuk ketanah moi sudah 89 tahun.

Sumber / 20 October 2022 Claudia Jessica Official Writer Untuk mendukung pembangunan gedung Gereja Kalimantan Evangelis GKE, Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, sekaligus Ketua Perwakilan Majelis Sinode GKE Wilayah Gunung Mas, Jaya S Monong mengajak jemaat dan seluruh pihak untuk berbagi berkat pada hari Rabu 19/10/2022. Saat meletakkan batu pertama pembangunan gedung GKE Pandohop Tumbang Miwan, Jaya berkata, “Saya mengajak jemaat dan seluruh pihak untuk mendukung pembangunan gedung gereja ini, dengan cara berbagi berkat.” Jaya berharap dengan bantuan seluruh pihak, pembangunan gedung gereja bisa segera selesai. Jaya mengingatkan bahwa hal yang utama dalam pembangunan gedung gereja ini adalah jemaat selalu mengandalkan Tuhan. Dengan mengandalkan Tuhan, Jaya yakin bahwa pembangunan gedung gereja akan berjalan dengan baik hingga selesai. Tak hanya membangun gereja secara fisik, pendeta, penatua, daikon, dan seluruh pekerja gereja diingatkan untuk meningkatkan pembangunan dari sisi kerohanian jemaat. “Saya yakin dan percaya, jika masyarakat kita takut akan Tuhan, maka mereka akan menghindari hal-hal yang bertentangan dengan firman Tuhan, salah satunya mereka akan menolak narkoba,” pungkas Jaya. Sementara itu, Ketua Pembangunan Gedung GKE Pandohop Tumbang Miwan, Nenengson memaparkan sejumlah alasan dan pertimbangan dari keputusan jemaat untuk membangun gedung gereja baru. Pasalnya gedung gereja yang selama ini digunakan membutuhkan perbaikan lantaran bagian atas yang sudah mulai lapuk, atap yang bocor, dinding beton yang sudah banyak retak. Pertimbangan lainnya adalah mengingat saat ini gedung gereja berada di atas tanah yang tinggi dan berhadapan langsung dengan jalan raya, membuat kondisi ini dinilai membahayakan pengguna jalan dan jemaat yang harus keluar-masuk gereja, terutama anak-anak. Tempat parkir yang ada saat ini juga dinilai sudah tidak mampu lagi menampung banyaknya jemaat dari Gereja Kalimantan Evangelis. Menurut perencanaannya, gedung gereja yang baru akan dibangun di atas lahan seluas 100 x 42 meter, dan gamabaran global lebar dan panjang bangunan adalah 15 x 18 meter. Melihat kondisi keuangan yang ada saat ini, panitia berharap dapat menyelesaikan pembangunan pondasi dan untuk selanjutnya panitia berharap ada berkat dari berbagai pihak. Nenengson menyampaikan bahwa sejauh ini beberapa pihak telah mendukung pembangunan gedung gereja baru, baik dalam bentuk dana, sumbangan bahan bangunan, saran, dan lain sebagainya. “Saya juga menyampaikan terima kasih kepada warga jemaat GKE Pandohop Tumbang Miwan, atas partisipasi, kerja sama dan kebersamaan selama ini, dalam membangun gedung gereja yang baru,” demikian Nenengson. Sumber Halaman 1

KpR2fzA.
  • 19ptbr72m4.pages.dev/70
  • 19ptbr72m4.pages.dev/136
  • 19ptbr72m4.pages.dev/425
  • 19ptbr72m4.pages.dev/459
  • 19ptbr72m4.pages.dev/288
  • 19ptbr72m4.pages.dev/4
  • 19ptbr72m4.pages.dev/46
  • 19ptbr72m4.pages.dev/481
  • khotbah pembangunan gedung gereja